Gigi merupakan bagian awal sistem
pencernaan manusia. Gigi yang sehat akan membantu proses pencernaan
lebih baik. Sayang, tidak semua orang tahu cara merawat kesehatan gigi
dengan benar. Sama banyaknya dengan mitos seputar kesehatan gigi yang
tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
1. Tumbuh gigi menyebabkan bayi demam.
Demam ialah pertanda antibodi sedang
bekerja melawan virus. Para ahli medis dan kesehatan sepakat bahwa demam
ialah mekanisme alami tubuh agar virus atau bakteri bisa mati. Jika
bayi demam saat tumbuh gigi, bisa jadi tubuh si bayi mengalami infeksi.
Sebab, faktanya ada bayi yang tidak demam sama sekali saat tumbuh gigi.
2. Dokter gigi hanya dibutuhkan saat ada masalah gigi.
Dalam keadaan gigi tampak baik-baik saja,
dokter gigi wajib dikunjungi minimal dua kali setahun. Perawatan rutin
ini diperlukan untuk memastikan tidak ada gigi berlubang yang bisa
menjadi pintu masuknya kuman ataupun bakteri. Pembersihan karang gigi
juga sebaiknya dilakukan dua kali setahun agar tidak menjadi plak yang
bisa menjadi rumah berkembangnya bakteri dan kuman.
3. Banyak makan coklat menyebabkan gigi berlubang.
Mitos seputar kesehatan gigi yang satu
ini tergolong banyak yang mengamini. Faktanya, gigi tidak akan berlubang
jika kebersihan gigi terjaga. Makan coklat hanya memperbesar
kemungkinan gigi berlubang apabila lupa membersihkan.
4. Obat kumur bisa menghilangkan bau mulut.
Sebetulnya, obat kumur hanya efektif
dalam waktu singkat, antara 30-1 jam setelah pemakaian. Justru obat
kumur berbahan dasar alkohol yang digunakan berlebihan bisa menambah bau
mulut.
5. Gigi atas yang dicabut bisa menyebabkan kebutaan.
Banyak pendapat beredar di masyarakat
awam bahwa mencabut gigi yang sakit bisa berpengaruh ke syaraf. Terutama
gigi bagian atas, disebutkan bisa menyebabkan kebutaan. Faktanya,
syaraf gigi dan mata berbeda. Rasa nyeri dan ngilu saat sakit gigi yang
terasa sampai ke pipi bahkan ke mata bukan pertanda syaraf gigi dan mata
berhubungan.
6. Sariawan di mulut merupakan pertanda tubuh kekurangan vitamin C.
Kebanyakan kasus sariawan terjadi karena
gerakan sikat gigi yang terlalu keras dan menabrak gusi. Sariawan juga
disebut-sebut para ahli kesehatan sebagai pertanda sistem imun tubuh
yang memburuk, stres, kekurangan nutrisi atau efek dari obat-obatan
lain.
7. Gigi berlubang yang tinggal akarnya saja bisa dibiarkan.
Pernyatan ini merupakan mitos seputar
kesehatan gigi yang berbahaya jika dipercaya. Karena faktanya, pada
kondisi gigi berlubang, lama-kelamaan gigi patah sedikit demi sedikit
dan tinggal menyisakan akarnya. Meski sudah tidak terasa lagi sakit
ataupun nyeri, akar gigi yang diabaikan ini mungkin saja terinfeksi dan
menjadi pintu masuk kuman berbahaya ke dalam tubuh.
0 Komentar